Home

Thursday, September 15, 2016

Kepercayaan Diri

Neil dalam Leonni dan Hadi (2006), kepercayaan diri adalah sejauhmana individu punya keyakinan terhadap penilaiannya atas kemampuan dirinya dan sejauhmana individu bisa merasakan adanya kepantasan untuk berhasil. Menurut M. Zein Hidayat, tidak percaya diri adalah seseorang yang memiliki perilaku seperti tidak mencoba hal baru, merasa tidak diinginkan dalam lingkungan sekitarnya, emosi terlihat kaku, mudah mengalami frustasi hingga terkadang mengesampingkan potensi dan bakat yang dimiliki.

WHO (2003) mengartikan kepercayaan diri sebagai perilaku yang membuat individu memiliki pandangan positif dan realistis mengenai diri mereka sendiri dan situasi di sekelilingnya. Menurut Bandura dalam Hurlock (1999), self confident adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan harapan dan keinginannya.

Swallow (2000) seorang psikiater anak, membuat daftar hal-hal yang biasanya dilakukan/dirasakan oleh anak yang pemalu:
  1. menghindari kontak mata
  2. tidak mau melakukan apa-apa
  3. terkadang memperlihatkan perilaku mengamuk/temper tantrums (dilakukan untuk melepaskan kecemasannya)
  4. tidak banyak bicara, menjawab secukupnya saja seperti "ya", "tidak", "tidak tahu", "halo"
  5. tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas
  6. tidak mau meminta pertolongan atau bertanya pada orang yang tidak dikenal
  7. mengalami demam panggung (pipi memerah, tangan berkeringat, keringat dingin, bibir terasa kering) di saat-saat tertentu
  8. menggunakan alasan sakit agar tidak perlu berhubungan dengan orang lain (misalnya agar tidak perlu pergi ke sekolah)
  9. Mengalami psikosomatis
  10. merasa tidak ada yang menyukainya
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:
  1. berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok
  2.  menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan
  3. sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri - namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
  4. perimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
  5. takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
  6. cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
  7. selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
  8. mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain)
Indikator percaya diri merupakan suatu hasil yang nampak pada diri seseorang. Contohnya apabila seseorang berani melakukan suatu aktivitas dan kelihatannya ia tidak ragu memilih dan membuat apa yang harus dibuatnya. Berikut beberapa indikator kepercayaan diri:
  1. tampil percaya diri. bekerja sendiri tanpa perlu supervisi, mengambil keputusan tanpa perlu persetujuan orang lain
  2. Bertindak independen. bertindak di luar otoritas formal agar pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik, namun  hal ini dilakukan demi kebaikan, bukan karena tidak mematuhi prosedur yang berlaku
  3. menyatakan keyakinan dan kemampuan sendiri. menggambarkan dirinya sebagai seorang ahli, seseorang yang mampu mewujudkan sesuatu menjadi kenyataan, seorang penggerak, atau seorang narasumber. secara eksplisit menunjukkan kepercayaan akan penilaiannya sendiri, melihat dirinya lebih baik dari orang lain.
  4. memilih  tantangan atau konflik. menyukai tugas-tugas yang menantang dan mencari tanggung jawab baru. bicara terus terang jika tidak sependapat dengan orang lain yang lebih kuat, tetapi mengutarakannya denga sopan. menyampaikan pendapat dengan jelas dan percaya diri walaupun dalam situasi konflik.
Faktor-faktor penyebab kurang percaya diri
  1. kurang mengenal diri. setelah mengenal diri dengan baik maka langkah selanjutnya adalah menerima diri apa adanya. menerima diri apa adanya bukan berarti pasrah atau pesimis dengan keadaan diri, tetapi sebaliknya menerima dengan positif apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri kita.
  2. kecemasan. kita tidak bisa membangun rasa percaya diri sebelum berhasil mengatasi kecemasa. kunci sukses adalah dapat membangun rasa percaya diri dengan cara menghilangkan rasa cemas. rasa cemas berbahaya dan bisa mempengaruhi semua orang di sekitarnya, untuk mengalahkan rasa cemas perlu membangun antusiasme (semangat/minat besar).
  3. kurangnya wawasan. kita perlu membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, semakin banyak dapat ilmu maka semakin luaslah wawasan kita serta semakin percaya diri sebaliknya bila kurang membenahi dan tidak mempunyai wawasan luas bisa mengakibatkan kurang percaya diri dalam bersosialisasi.
Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
1. faktor internal
a. konsep diri. menurut Centi (1995) konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
b. harga diri. Meadow dalam Kusuma (2005), harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain.
c. kondisi fisik. Lauster (1997) berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
d. pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.

2. faktor eksternal
a. pendidikan. Anthony (1992) mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.
b. pekerjaan. Roger dalam Kusuma (2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri.
c. lingkungan dan pengalaman hidup. lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. lingkungan masyarakat yang bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995). pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak-kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).

Akibat kurangnya percaya diri
  1. tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh
  2. tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
  3. mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
  4. kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
  5. sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
  6. canggung dalam menghadapi orang
  7. tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
  8. sering memiliki harapan yang tidak realistis 
  9. terlalu perfeksionis
  10. terlalu sensitif (perasa)

No comments:

Post a Comment